In
Puisi,
Dove of Freedom
Sepasang merpati terbang lepas bebas menyisiri jurang awan menuju ujung dunia tempat mereka kembali. Tidak pernah tau sekuat apa mereka mengepakkan sayap ketika bersama, tidak pernah tau sekuat apa mereka bertahan di angkasa ketika awan hujan memperberat bulu sayap mereka. Namun, mereka tetap terbang di atas awan petir, walau tanpa bisa mendengar satu kicauan pun. Mereka percaya mereka adalah kebebasan, mereka percaya mereka bisa bertemu kembali jika mereka mengitari bumi yang bulat ini.
Sepasang merpati terbang lepas bebas menyentuh dasar langit menuju sangkar yang nyaman tempat mereka kembali. Tidak pernah takut untuk jatuh ketika mereka merasa lelah, karena mereka ada untuk bersama, walau tidak saling menatap, namun percaya mereka selalu dekat. Dibuatnya kunang-kunang untuk menerangi hidup, dibuatnya air hujan untuk mempertajam paruh mereka, dibuatnya mereka percaya akan rumah, untung saling percaya satu sama lain. Mereka percaya mereka adalah kebebasan, mereka percaya mereka bisa bertemu kembali jika mereka mengitari bumi yang bulat ini.
"Aku tidak butuh rumah pohon beralas awan beratap langit, aku tidak butuh sekoloni merpati untuk melawan para burung hantu, aku tidak butuh sepasang sayap baru untuk dapat terbang lebih tinggi. Aku hanya membutuhkanmu, hatimu yang membuatku nyaman layaknya rumahku, tempat pastiku kembali jika aku pergi nanti." Janji merpati jantan yang mulai punah spesiesnya itu.
Sepasang merpati
Terbang bebas ke ujung dunia
Begitu dekat bersama
Namun tak saling menatap
Mereka terbang begitu tinggi
Melawan angin mengejar mentari
Mereka terbang terlalu tinggi
Tidak perduli apa yang mereka lewati
Di atas awan petir mereka bernyanyi
Di bawah awan hujan mereka menari
Menuju rumah yang mereka cari
Dan temukan tanpa mereka sadari
Kebebasan...
Ada di dalam sepasang merpati itu
Layaknya kebebasan yang kita cari
Temukan dalam hatimu
angin yang menopang wajahmu,
Andri Kurniawan.