Decit pintu membangunkan pagi

Kamu bercermin, seusai berganti

Kedua mataku terbuka sekali lagi

Memandang sisa-sisa isi almari

Tiada berarti apa yang kukenakan

Karena pakaian hanyalah pakaian

Dan terlalu lama kamu telah bepergian

Untuk melihat apa yang masih tersimpan

Dengan kedua tangan dibalut perban

Kututup rapat pintu-pintu almari

Walaupun kini tanpa mengucap harapan

Kupandang hikmat sebelum kukunci