Jam dinding tumbuh bagai parasit

Dinding tua yang jadi inang

Semakin lama bintang-bintang menari

Bulan jatuh ke pangkuan bukit

Lamban, lamban, selambat malamku

Terpejam aku, namun tak terlelap

Dibunuh jarum menit yang tak bergerak

Secepat sadarku turutnya lenyap

Bersama hati yang berhenti berdetak

Kelabu, hitam, kini pun sama

Karena cahaya hanya ilusi

Semakin larut semakin tua

Matahari tak akan kembali

Bukan pagi yang kunanti-nanti

Hanya sebuah bintang jatuh kembali

Gelap menangis takkan pernah terdengar

Kini hilanglah bulan purnama

Tertutup awan yang tak ada habisnya

Malam abadi, api habis terbakar