Museum
14:27"Apa makna lukisan itu?" tanyamu,
sesaat sebelum kembali menjadi bayangan semu.
Aku tersenyum dan tetap menjawab,
berjalan melewati lorong gelap,
menyusuri setiap inci dinding museum
seakan itu hal yang maklum.
Jiwamu merasuk ke dalam kanvas
dan bingkai kayu jenuh amplas.
Potret rumah tanpa beranda,
jendela tinggi mendekap cahaya,
ataupun pintu mahoni tua.
Andai kubawa kuasku
dan sinarmu tiada palsu,
dapatkah jemari-jemari mengganti
coretan warna penuh memori?
Langit-langit kaca berbintang,
wajah malam semakin terang,
waktu kini tiada berulang.
Di deretan mereka yang tak terhitung
Aku pun ikut mematung,
henti langkahmu walau sejenak
dan sadari yang belum tersimak.
Seharusnya kau tidak menghilang
di balik pajangan rangka-rangka binatang
karena hanyalah kulit dan tulang
tiada yang dapat aku bawa pulang.
Gerbang megah menutup,
masihkah jiwamu hidup?
0 Comments