Anais II
03:39
Malam memekakkan saat keheningan mendengar
Layak lagu klasik yang tak hentinya kau putar
Kubuat ruang kecil namun bukan untukmu
Melainkan menari bersama getir dan tawa semu
Satu lagi terlewati tanpa memejamkan mata
Karena bayangmu yang mencekik bak melata
Suaramu bagai melodi-melodi buatan Chopin
Membuatku terus mendengar walau tak ingin
Bukan berarti aku tak ingin berada di sampingmu
Membiarkan jemarimu mengelus rambutku
Memaksa pandang kita terus bertemu
Hadirmu membuat hukum waktu tak berlaku
Egomu membiusku bak hujan yang tak kunjung reda
Membaca buku di sofa adalah hal terakhir yang kuingat
Dan kamu akan datang hanya saat sepiku melanda
Sekedar menemaniku dengan secangkir teh hangat
Kau dorong dinding-dinding agar meluas
Memaksakan jalan masuk untukmu berlari
Namun bukan berarti aku tak puas
Bahkan mungkin aku mesti berhenti mencari
biru langit kelabumu yang memudar,
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan
1 Comments
Woah.. Tumben pake bhs Indonesia, hehe..
BalasHapus